BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Judul Program
“Nasi
Bakar JAMPUT ( Jamur Tiram Putih)
Sebagai Makanan Inovasi dan Kaya Gizi”
1.2. Latar Belakang
Masalah
Anak muda zaman sekarang tidak
lepas dari yang namanya makanan unik yang aru muncul. Makanan yang dimakan dan
dijual pada saat ini, kebanyakan masih belum memenuhi kriteria gizi yang baik.
Padahal, menurut Zulaikhah (2005) dalam jurnal Kandungan Gizi Jamur Tiram
dikettahui bahwa jajanan yang baik dapat memberikan asupan energi (22.5%),
protein (35,6%), Fe(42,1%), vitamin A (31,3%), dan vitamin C (37,3%).
Ada macam-macam bahan yang dapat
diolah sebagai makanan, antara lain yang berasal dari hewan dan nabati.
Sebagian besar makanan diolah dari bahan hewani, padahal sebagian bahan dari
hewani mengandung kolestrol (rambak dan cilok), sehingga berpengaruh buruk bagi
kesehatan. Pengolahan makanan sebagian besar menggunakan minyak
goreng/digoreng, sehingga menambah resiko kolestrol tinggi.
Tidak demikian dengan bahan nabati,
bahan yang berasal dari nabati hampir tidak ada yang mengandung kolestrol
sehingga aman dikonsumsi oleh tubuh. Kebanyakan sekarang, pemanfaatan jamur
tiram putih diolah menjadi crispy (digoreng), sehingga kandungan gizi jamur
akan berkurang dan juga akan menambah kolestrol yang berasal dari minyak goreng
tersebut.
Masyarakat yang mengonsumsi makanan
berat dipasaran dapat dikatakan tidak stabil, hal tersebut dikarenakan belum
banyaknya inovasi jajanan baru yang sehat, sehingga masyarakat terasa bosan dan
beralih kejajanan. Hal inilah yang akan membuat peluang pasar makanan-makanan
sehat yang berinovasi baru terbuka lebar. Salah satu cara yang dapat
mengalihkan perhatian masyarakat adalah membuat makanan yang memiliki kandungan
gizi tinggi, tetapi harganya dapat dijangkau masyarakat dengan pengolahan dan
pengemasan yang sehat.
Komposisi jajanan yang akan
disajikan adalah jamur tiram putih yang dioah menjadi sate jamur dengan
berbagai macam bumbu seperti barbeque, bumbu sate asli, balado dan lain-lain.
Cara pengolahan dibakar (seperti sate pada umumnya) agar cita rasa dan aroma
terjaga dan bebas kolestrol (non minyak goreng) dengan kemasan yang ramah
lingkungan (menggunakan daun pisang). Kandungan gizi dan khasiat jamur tiram
memiliki kadar protein yang tinggi dengan asam amino yang lengkap, termasuk
asam amino esensial yang dibutuhkan manusia.Selain itu jamur tiram mengandung
vitamin B1, B2 dan beberapa garam mineral dari unsur-unsur Ca,P,Fe,Na dan
K.Kandungan serat jamur mulai 7,4% sampai 27,6% sangat baik bagi pencernaan.
Tabel 1. Kandungan Nutrisi Pada Jamur Tiram
No
|
Komposisi
|
Prosentase(%)
|
1
|
Protein
|
27
|
2
|
Karbohidrat
|
58
|
3
|
Abu
|
9,3
|
4
|
Lemak
|
1,6
|
5
|
Serat
|
11,5
|
6
|
Kalori
|
265,5 kl
|
Sumber:
AGBI Parung Kudu, Sukabumi (BPS, 2011)
Berdasarkan fakta tersebut makanan inovasi dan
sehatNasi Bakar “JAMPUT” yang bernilai
gizi tinggi dan bebas kolestrol dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan
gizi masyarakat serta membuka peluang menjadi jajanan favorit baru masyarakat,
karena masih minimnya produk olahan jamur.Oleh karena itu, kami memilih jamur
selain sebagai inovasi baru juga ingin berperan dalam menjaga kesehatan banyak
masyarakat khususnya di kabupaten Banyuwangi dalam bentuk makanan yang sehat
dan bergizi tinggi.
1.3. Perumusan Masalah
Permasalahan
yang menjadi latar belakang proposal ini adalah :
1. Minimnya
makanan sehat dan kaya gizi yang belum mencukupi kebutuhan energi harian.
2. Jamur
tiram putih kaya protein nabati dan kalori belum banyak dimanfaatkan sebagai makanan
ataupun campuran makanan.
3. Konsep
penyajian produk yang kreatif dan ramah lingkungan sehingga meningkatkan selera
konsumen.
1.4.
Tujuan Program
Program
ini bertujuan:
1. Meningkatkan
nilai jual jamur tiram putih sebagai pangan sehat dan kaya gizi.
2. Menambah
keragaman pangan yang sehat dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
3. Meningkatkan
keterampilan (softskill) berwirausaha.
4. Membantu
asupan energi harian.
BAB
II
GAMBARAN
UMUM RENCANA USAHA
2.1. Rencana Usaha
Rencana usaha ini awalnya memiliki tujuan yang baik
untuk masa depan kami. Tujuannya selain ingin mendapat keuntungan dan tambahan
uang saku, usaha ini diharapkan dapat meringankan beban orang tua kita sehingga
tidak perlu membiayai uang saku, lalu ingin memperbaiki kondisi gizi masyarakat
di Indonesia lewat makanan ini, karena secara manusiawi, masyarakat Indonesia
memiliki tingkat ketertarikan tinggi akan suatu inovasi makanan
.
1.
Product (Produk)
Produk
ini merupakan pengembangan dari pengolahan jamur tiram sebagai bahan pangan
alternatif. Keunggulan yang dimiliki produk ini adalah mengangkat keunggulan
jamur sebagai sumber protein nabati serta karbohidrat yang lebih mudah dicerna
dan lebih murah. “Nasi Bakar Jamput” memiliki beberapa variasi, yaitu:
a.
“Nasi BakarJamput” Original
Nasi Bakar Jamur tiram yang dikombinasi dengan
sambal goreng.
b.“Nasi
BakarJamput” Special
Nasi
Bakar Jamur tiram yang dikombinasi dengan kuah kare ayam ataupun kuah soto.
2.
Price (Harga)
Sate jamur
tiram putih ini dijual dengan harga Rp 5000 per porsi. Penentuan harga Rp 5000
per porsi dengan pertimbangan bahwa sasaran utama produk Nasi Bakar “JAMPUT”
adalah mahasiswa dan masyarakat kalangan menengah ke bawah, sehingga harga jual
yang tidak terlalu tinggi akan membantu memperlancar proses penjualan. Harga
tersebut juga ditentukan berdasarkan perhitungan dengan biaya produksi Nasi
Bakar “JAMPUT”, sehingga telah diperhitungkan besarnya nilai keuntungan yang
akan diperoleh.
4.Promotion
(Promosi)
Secara umum,
dalam memasarkan produk yang baru, maka sektor promosi merupakan hal yang
sangat penting untuk kami perhatikan. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk
mempromosikan produk kami yaitu:
a.
Penyebaran Informasi secara langsung
Penyebaran informasi secara langsung
dilakukan oleh kelompok Nasi Bakar “JAMPUT”dengan cara promosi dari mulut ke
mulut. Cara promosi demikian dimulai pada teman-teman kami. Dengan begitu,
diharapkan dapat memberi kejelasan produk yang lebih efektif dan setelah itu,
diharapkan konsumen akan dapat menyebarkan keunggulan produk kami kepada lebih
banyak orang.
b.
Melalui sarana teknologi dan informasi
Semakin berkembangnya teknologi,
fasilitas internet semakin mudah didapatkan.
Jadi sudah hal yang lumrah jika memanfaatkan internet sebagia media
promosi. Promosi dapat dilakukan melalui jejaring sosial seperti facebook dan
twitter. Selain itu promosi juga dapat dilakukan melalui blog.
5.People
(Orang)
Nasi
Bakar “JAMPUT”menggunakan sumber daya manusia untuk membuat dan memasarkan
produknya. Tanpa adanya manusia, Produk Nasi Bakar “JAMPUT”tidak akan bisa
dibuat dan dipasarkan. Nasi Bakar
“JAMPUT”dibuat dan dipasarkan oleh 4
orang yang semuanya merupakan anggota dari pembuatan PKM Kewirausahaan
ini. Konsumen sebagai pembeli berinteraksi dengan pembuat dan pemasar Nasi
Bakar “JAMPUT”sehingga menciptakan kondisi jual beli.
BAB
III
METODE PELAKSANAAN
3.1. Pelaksanaan
Program
3.1.1.
Pra Produksi
a. Tahap
Perencanaan
Hal pertama yang dilakukan pada saat tahap
perencanaan yaitu survey pasar yang dilakukan sebagai langkah awal dalam
memulai sebuah usaha. Tujuan dilakukannya survei adalah untuk mengetahui kondisi pasar, minat
konsumen, dan perencanaan inovasi lebih lanjut.
Hal kedua yang perlu dilakukan pada saat
tahap perencanaan yaitu melakukan studi kelayakan terhadap usaha yang akan
dijalankan. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan ini
memiliki prospek yang menguntungkan dan memiliki prospek jangka panjang.
b. Tahap
Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan adalah
meliputi persiapan dalam pemilihan dan penyediaan tempat serta sarana dan
prasarana untuk menunjang proses produksi.
Persiapan dan pengadaan bahan baku serta bumbu-bumbu untuk langkah awal
memulai suatu usaha. Persiapan bahan baku yang lengkap akan memudahkan saat
proses produksi seuatu usaha.
c. Tahap
Pengadaan Produk
Pembuatan sampel barang diperlukan sebagai
langkah awal untuk mengetahui kualitas suatu produk sebelum nantinya dipasarkan
dalam jumlah besar. Dalam pembuatan tester, hal yang perlu dilaksanakan untk
mengetahui cita rasa produk, pengemasan produk, takaran produk per sajian serta
penampilan produk. Sampel yang telah dibuat kemudian dibuat sebagai acuan untuk
mengenali selera masyarakat dan dapat dijadikan sebagai tolak ukur produk yang
bagaimana yang sesuai dengan selera masyarakat.
3.1.2.
Produksi
a. Tahap
pelaksanaan kegiatan
Proses produksi merupakan kegiatan inti
dari aktivitas wirausaha, kegiatan produksi memiliki beberapa tahapan, tahapapn
tersebut meliputi persiapan bahan baku, kegiatan pengolahan dan pembuatan produk, pengemasan, dan juga
pemasaran kepada konsumen
Salah
satu kegiatan produksi adalah pemasaran. Pemasaran merupakan kegiatan yang
sangat penting karena dengan pemasaran, produk yang dihasilkan dapat dipasarkan
kepada konsumen. Pemasaran dapat dikatakan berhasil ketika terdapat suatu
strategi pemasaran yang efektif dan menarik konsumen, misalnya melalui
mekanisme penentuan segmentasi pasar dan pemasaran melalui media-media sosial
yang atraktif dan dapat menarik konsumen. Pemasaran juga harus memperhatikan
segmentasi konsumen dan segmentasi lokasi pemasaran, kegiatan promosi dan
kegiatan perluasan usaha atau pangsa pasar.
Promosi dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengenalkan produk kepada konsumen. Hal ini dilakukan dengan membuat
pamflet-pamflet yang di design dengan
sedemikian rupa dan berisi informasi tentang gambaran produk, penawaran barang
dan harga, cara pemesanan, diskon yang
diberikan kepada pelanggan serta mengenai lokasi penjualan produk. Sasaran
pamflet ini adalah tempat-tempat umum
yang potensial untuk dikunjungi banyak orang, seperti pasar, alun-alun kota,
kantor-kantor pemerintah, lembaga pendidikan, dan pada tempat-tempat strategis
misalnya di daerah perempatan atau pertigaan jalan raya yang sering dilalui
oleh banyak orang.
BAB
IV
BIAYA
DAN JADWAL KEGIATAN
4.1
Biaya
NO
|
JENIS
PENGELUARAN
|
BIAYA
(Rp)
|
1
|
Bahan
habis pakai
|
|
2
|
Peralatan
penunjang
|
|
3
|
Marketing
|
|
4
|
Lain-lain
(Proposal, Promosi, Laporan)
|
|
Jumlah
|
|
4.2 Jadwal Kegiatan
No
|
Kegiatan
|
Bulan ke-1
|
Bulan ke-2
|
Bulan ke-3
|
Bulan ke-4
|
||||||||||||
1
|
Promosi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Persiapan bahan dan alat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Produksi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Pemasaran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dengan adanya produk nasi bakar jamput ini dapat meningkatkan
nilai jual jamur tiram putih sebagai pangan sehat dan kaya gizi, juga menambah
keragaman pangan yang sehat dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Selain itu
makanan ini dapatmeningkatkan keterampilan (softskill) berwirausaha bagi
mahasiswa dan jugadapat membantu asupan energi harian bagi masyrakat yang
mengkonsumsinya
5.2 Saran
Makanan
kaya gizi seperti dapat diproduksi secara massal atau berskala besar agar
masyarakat dapat mendapat asupan gizi yang mencukupi, terutama untuk masyarakat
kalangan menengah kebawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar